Cerita Panas Dikala Hujan

Hari ini memang benar-benar panas

sejak pagi tadi cuaca cerah membuat badan kita gerah

hal ini diperparah oleh suasana hati yang lagi pengen marah membuat suasana makin tambah gerah

sore hari hawa panas ini semakin parah akibat mendung hitam bergelantungan di langit yang tadinya cerah

tapi setelah ditunggu sekian lama hujan tiada tercurah

makin membuat badan yang gerah ini makin gelisah.

Pukul 5 sore, akhirnya hujan yang ditunggu-tunggu datang juga

horeee,, semua orang bersorak lega karena pada akhirnya mereka bisa menikmati udara dingin akibat guyuran air hujan.

Aku pun tak mau kalah, kunikmati dinginnya suasana hujan kali ini dengan membuat secangkir kopi panas,, beuuhh..

nikmat sekali rasanya kopi ini tapi sayang masih panas sekali

hemm.. aku punya ide, aku minum sebagian kopinya

lalu aku tambah dengan air panas biar tambah panass!! 


Wooww.. Si penulis gila kali ya?? haha..!!

Eit!! Tiba-tiba dari jendela kulihat 
anak tetangga sebut saja namanya si Mawar keluar rumah sambil hujan-hujanan berlari ke arah rumahku..

Tok.. tok.. tok.. "permisi mas.." "Iya,, ada apa ya mbak" jawabku, lalu kubukakan pintu untuknya dan woowww..

Bodi si Mawar ini terlihat aduhai setelah basah kehujanan barusan, maklum ceritanya si Mawar ini gadis belia yang baru saja lulus SMA dan baru saja diterima kuliah di sebuah perguruan tinggi di kota Yogyakarta.

"anu mas,, aku mau pinjam duit boleh ngga??" kata si Mawar

"duit buat apa mbak" jawabku heran, soalnya keluarga si Mawar tergolong orang kaya jadi aneh kan kalau dia pinjam uang??

"anu mas,, tadi malam tu aku baca postingan blog tentang cara bikin mie ayam, tapi ibuku ndak setuju soalnya katanya ibuku yang bikin postingan di blog itu orangnya kurang waras,, ya jadinya ibuku ndak mau kasih uang buat praktek bikin mie ayam" jelas si Mawar

"Ya udah tak kasih, emang berapa to?" kupikir kasihan juga kalau gadis secantik ini harus pinjam uang hanya untuk praktek masak

"50 ribu aja ga apa-apa kok mas" jawab si Mawar, "ya udah nih uangnya" jawabku sambil mengeluarkan uang lembaran 50 ribuan

"makasih ya mas" si Mawar pamit, "iya sama-sama, nanti kalau mie ayamnya dah mateng bagi- bagi ya"

"Ok mas".

si Mawar pun pergi dan tampak raut muka bahagia dari wajahnya yang cantik itu.

Cerita panas pun berlanjut

selang beberapa jam kemudian kulihat lagi dari luar jendela si Mawar keluar dari rumah tapi kali ini dia membawa semangkok mie ayam yang tampaknya masih panas, terlihat dari uapnya kalau itu masih panas.

Sambil tersenyum bahagia si Mawar berjalan menyusuri jalan yang licin dan becek, maklum ceritanya kan habis hujan..

tiba-tiba GEDEBUK!! "aduhhh toloongg.. panass..." jerit si Mawar, rupanya si Mawar jatuh terpeleset dan mangkok mie ayam yang masih panas itu tumpah mengenai tubuhnya.


Aku pun tertawa terbahak-bahak melihat kejadian itu, karena hari sudah hampir gelap kemudian aku tutup cerita panas ini.


by : admin edan